Pages

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

20.3.11

Tips Mencegah Vagina Kering Saat Berhubungan

Vagina Kering, Seks Tidak Nyaman

Vagina kering memang kerap menjadi masalah dalam melakukan hubungan seksual, seperti yang dialami istri anda, dia jadi kesakitan akibat penetrasi anda, sehingga hubungan seksual anda berdua pun jadi tidak nyaman.

Perlu ditelusuri apa yang menyebabkan ini semua.

Vagina kering merupakan gejala adanya ketidak seimbangan kimiawi dan biologis pada vagina. Kimia alami vagina dan seimbangnya jumlah bakteri sangat penting untuk mendapatkan mucosa yang sehat. Kimia alami itu normalnya sedikit asam, dengan pH 4,0 sampai 5,0.

Ada banyak faktor yang dapat mengganggu keseimbangan kimia alami dan menimbulkan problem pada vagina. Yang paling sering terjadi adalah akibat terlalu seringnya seorang wanita mencuci (mengeringkan bagian dalam vagina) dan menggunakan cairan atau semprotan pembersih daerah kewanitaan. Terjadinya ketidak-seimbangan kimiawi dan biologis vagina bisa menyebabkan infeksi (vaginitis) mudah terjadi.

Vagina kering juga biasa ditemui pada penggunaan antibiotik, stres, diet tinggi karbohidrat, perubahan hormonal dan kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi dan iritasi kimia.

Keseimbangan kimia dan biologi vagina harus selalu terjaga, sehingga vagina tidak boleh terlalu kering maupun basah, keduanya dapat memicu terjadinya infeksi kelamin.
Gejala dari infeksi vagina, seperti: gatal-gatal dan iritasi di daerah vagina dan vulva, bau yang tidak biasa, dan nanah.

Berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu istri anda mengatasi keluhan vagina keringnya :
1. Konsumsi gizi seimbang, yang rendah gula.
2. Menjaga kesehatan secara umum dengan cukup tidur, berolahraga, melepaskan tekanan emosi.
3. Menjaga kebersihan secara teratur (tidak berlebihan) dengan:
* a) mandi secara teratur menggunakan sabun yang lembut;
* b) mengeringkan tubuh dengan handuk dari arah depan ke belakang (dari arah vulva ke anus);
* c) memakai pakaian dalam bersih dari bahan katun (bahan nilon terlalu menyimpan panas dan menimbulkan kelembaban berlebihan yang mendorong tumbuhnya bakteri);
* d) menghindari penggunaan cairan atau semprotan pembersih vagina, kertas toilet berwarna, mandi busa, dan handuk milik orang lain;
* e) pastikan bahwa tangan maupun kelamin anda berdua bersih dan sehat.
4. Pastikan bahwa istri anda bisa mengalami lubrikasi (basah) secara alami sebelum terjadi koitus. Jika tidak dapat secara alami, gunakan lubrikan yang larut air.
5. Gunakan kondom saat berhubungan seksual.

Melakukan pemeriksaan area sekitar vagina sangat disarankan, untuk mengetahui dengan pasti apakah telah terjadi infeksi dan agar apapun infeksinya bisa diketahui sedini mungkin (sehingga pengobatan bisa segera diupayakan).
Apabila terjadi infeksi, biasanya akan terjadi gejala perubahan pada warna daerah sekitar vagina menjadi lebih merah, kadang disertai bau yang kurang sedap maupun rasa gatal.

Segera konsultasikan keadaan istri anda ke Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi jika dicurigai ada yang tidak biasa terjadi pada daerah sekitar kelamin. Minta pemeriksaan dan penjelasan tentang apa yang terjadi, serta bagaimana mengatasinya, jangan sampai keadaan jadi makin parah.

Persiapan Sebelum Menikah

Kebanyakan orang yang menyatakan dirinya ‘belum siap menikah’ menjadikan penghasilan sebagai alasan dari ketidaksiapannya. Karena merasa belum mapan dan belum bisa menanggung kehidupan keluarga, maka ia merasa belum mampu untuk menikah. Menariknya, kebanyakan orang yang menyatakan dirinya ‘siap nikah’ pun ternyata menjadikan penghasilan sebagai alasan dari keyakinannya. Ia sudah memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang bagus, dan karenanya ia merasa yakin telah mampu berkeluarga.



Siap atau tidak siap itu sangat relatif. Yang menarik adalah bagaimana sebagian umat Islam menjadikan faktor finansial sebagai acuan bagi kesiapan menikah. Tentu ada benarnya pendapat yang mengatakan bahwa faktor ini bisa mempengaruhi kesiapan menikah, terutama bagi laki-laki. Tapi tidak tepat juga kalau dikatakan bahwa hanya faktor inilah yang menentukan kesiapan tersebut.



“Kamu sudah siap menikah?”



“Insya Allah siap. Alhamdulillaah sekarang saya sudah punya pekerjaan tetap dan saya rasa gajinya mencukupi untuk keperluan sehari-hari keluarga.”



“Apa yang akan kamu lakukan dengan anak dan istrimu nanti?”



Biasanya dialog akan terhenti di sini karena yang ditanya merasa pertanyaannya kurang jelas. Sebenarnya pertanyaan ini cukup sederhana saja. Pertanyaannya : apa yang akan kita perbuat dengan anak-istri kita? Pertanyaan ini perlu diajukan untuk menyelidiki visi seseorang tentang sebuah pernikahan.



Gerangan apakah pernikahan itu? Apakah sekedar memilih pasangan hidup yang tampan dan cantik? Apakah sekedar pelarian untuk memuaskan kebutuhan biologis? Apakah sekedar untuk mencari teman curhat permanen? Atau sekedar coba-coba? Semua itu bisa dijawab kalau kita memiliki sebuah visi yang jelas perihal pernikahan. Sebagai seorang pemimpin dalam keluarga, maka laki-laki dituntut untuk memiliki visi yang jelas.



Dalam Islam, keluarga bisa membawa manusia kepada dua ekstrem. Jika kita membina keluarga dengan baik dan semua anggota keluarga tersebut menjadi saleh, maka sudah pasti surga akan menjadi tempat berkumpul keluarga kita kelak. Sebaliknya, kalau kita rajin melaksanakan amal-amal saleh pribadi namun mengabaikan keadaan anak-istri kita, maka bisa jadi kita akan ikut diseretnya ke neraka. Kita berdoa semoga seluruh anggota keluarga kita bisa saling tarik menuju surga.



Sekarang, masalahnya jauh lebih kompleks daripada sekedar penghasilan. Seorang laki-laki harus sadar bahwa melangkah kepada pernikahan berarti membebani dirinya sendiri dengan sebuah tanggung jawab yang besar, yaitu tanggung jawab pendidikan. Ia wajib memikirkan dengan serius tentang kemampuannya mendidik anak-istrinya kelak. Otomatis, ia pun harus memikirkan keadaan dirinya terlebih dahulu. Bagaimana mungkin orang yang tidak terdidik bisa mendidik orang lain?



Jadi, masalah pertama yang harus dipikirkan adalah keadaan diri sendiri. Sudahkah kita menjadi laki-laki yang saleh? Sudahkah kita terbiasa melakukan shalat berjamaah? Sudahkah kita membaca Al-Qur’an secara teratur setiap harinya dengan bacaan yang baik? Sudahkah kita membiasakan tersenyum dan bertutur kata sopan dengan orang lain? Sudahkah kita melaksanakan shalat malam secara rutin? Sudahkah kita memahami ajaran-ajaran Islam? Sudahkah kita mengenal Allah dengan baik?



Kedengaran berlebihan? Tentu saja tidak. Ketika kita membesarkan anak, maka kita harus paham bahwa pengajaran agama sepenuhnya adalah tanggung jawab kita, bukan sekolah. Sudah banyak bukti bahwa pelajaran agama Islam di sekolah sangat jauh dari cukup. Jangan merasa siap menjadi orang tua jika belum siap menjadi pendidik!



Bagaimana dengan istri? Justru masalah inilah yang harus dipikirkan terlebih dahulu, karena istri (tentu saja) hadir lebih dulu daripada anak. Bagaimana cara mendidik istri? Sudahkah kita memahami keadaan psikologis perempuan (yang jelas berbeda dengan laki-laki)? Sudahkah kita memahami kecenderungan-kecenderungan mereka? Sudahkah kita membuat rencana bagaimana harus mendidik istri? Sudahkah kita merencanakan untuk membiasakan shalat malam berjamaah? Sudahkah kita berpikir bagaimana mencegahnya agar tidak ikut-ikutan bergabung dalam forum gosip tetangga? Sederet pertanyaan lainnya akan segera bermunculan jika kita membuka pikiran kita, insya Allah.



Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk menakut-nakuti saudara-saudara yang telah siap menikah. Justru saya berharap mereka yang akan segera menikah segera mengevaluasi lagi kesiapannya dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan sebelum hari ‘H’ itu tiba. Laki-laki yang siap menikah juga harus siap menjadi kepala keluarga, pembuat keputusan, pendidik, pemimpin, pemberi rasa aman, suri tauladan, suami dan ayah yang baik. Adapun bagi mereka yang belum siap, hanya ada satu kata : Siapkanlah!



Saya juga sedang bersiap-siap.
Source : http://akmal.multiply.com