Pages

16.12.09

Hikmah Shalat Berjama'ah

  Kalo bulan puasa masjid-masjid biasanya ramai dengan beragam aktivitas. Ada shalat berjama'ah, tarawih dan kegiatan-kegiatan lainnya. Shalat Isya yang kalo hari-hari biasa ga banyak yang ikut berjama'ah, kalo pada bulan ramadhan bisa penuh masjidnya. Ma'lumlah, semangat untuk beribadahnya sedang tinggi.. 
  Sebenernya ketika kita melaksanakan shalat wajib berjama'ah, ada pelajaran-pelajaran yang bisa diambil. Pelajaran-pelajaran itu aku dapet dari penjelasan Pa Fahmi Amhar ketika beliau ngisi kultum di Masjid al-Idrisi Bakosurtanal..
  Pada hakikatnya, ketika shalat berjama'ah itu dilakukan, ada yang namanya leadership (imam) dan followership (ma'mum). Masing-masing mempunyai syarat dan tugas tersendiri. Syarat untuk menjadi imam adalah acceptable, credible dan capable. Acceptable maksudnya seorang imam harus diterima dan disukai oleh ma'mumnya. Dia tidak boleh orang yang dibenci oleh ma'mumnya. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, seorang pemimpin haruslah orang yang dicintai rakyatnya. Dia harus peduli sama rakyatnya. "Sebaik-baik pemimpin adalah dia mencintai dan mendo'akan rakyatnya dan rakyatnyapun mencintainya serta mendo'akannya. Seburuk-buruk pemimpin adalah yang membenci dan melaknat rakyatnya, dan rakyatnyapun membenci dan melaknatnya". Bagaimana dengan pemimpin negeri ini sekarang?..
  Syarat yang yang kedua untuk menjadi imam atau pemimpin adalah credible atau amanah. Seorang imam haruslah orang yang terpercaya, tidak dikenal sebagai pembohong. Sementara syarat yang terakhir untuk menjadi seorang imam adalah capable atau memiliki kemampuan. Menjadi shalih saja untuk menjadi seorang pemimpin ternyata tidak cukup. Seorang pemimpin harus punya kemampuan yang mumpuni..
  Sementara tugas dari seorang imam adalah merapikan barisan. Barisan itu bisa barisan sholat ataupun barisan umat. Disintegrasi sangat dilarang dalam islam, malah harusnya tanah kaum muslimin itu semakin bertambah dan bertambah. Ikatan-ikatan nasionalisme (ashobiyah) telah memecah belah kaum muslimin. Tugas berikutnya adalah memberi komando yang jelas kepada ma'mumnya. Seorang imam ketika membaca takbir atau tahmid harus jelas terdengar oleh ma'mum supaya ga salah tangkap. Kan ga lucu imam membaca takbir untuk sujud sementara ma'mum takbir untuk ruku..:)
  Itu adalah syarat dan tugas seorang imam atau pemimpin. Sementara syarat ma'mum ga terlalu banyak (muslim sama bersih dari najis). Kalo dalam kehidupan di Negara Islam sih ga harus semua warganya muslim, boleh yahudi, nasrani atau majusi, bahkan tak beragama pun gpp. Asal, mereka tunduk pada aturan islam..
  Menjadi ma'mum ternyata punya tugas-tugas juga yang harus dikerjakan. Ya, wajarlah masing-masing memainkan perannya. Tugas ma'mum adalah ta'at pada imam. Ketika ma'mum memerintahkan (memberi komando) untuk sujud ketika shalat maka ma'mum pun harus ikut sujud. Jangan sekali-kali ma'mum mendahului imam atau terlalu jauh tertinggal sebab bisa-bisa batal shalatnya. Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, kita harus ta'at imam selama dia memerintahkan dalam kema'rupan kita harus ta'at..
  Tugas ma'mum yang kedua adalah mengingatkan imam jika imam berbuat salah. Kalo misalkan imam lupa jumlah rokaat sehingga shalat isya 3 raka'at, maka ma'mum harus mengingatkan imam. Tak benar anggapan bahwa kalo islam diterapkan maka pemimpinnya akan diktator. Itu merupakan penyesatan opini terhadap aturan islam. Padahal  pernah suatu saat Amirul Mu'minin Umar bin Khattab menetapkan batas maksimal jumlah mahar nikah laki-laki kepada calon istrinya karena pada saat itu laki-laki sulit menikah karena perempuannya minta mahar yang tinggi. Ketika Umar bin Khattab mengumumkan itu, berdirilah seorang wanita menginterupsi Amirul Mu'minin. perempuan itu berkata, "Wahai Umar, mengapa anda membatasi jumlah mahar, padahal Allah dan rosul-Nya tidak pernah membatasi (perempuan itu kemudian membacakan ayat alQuran sebagai dasar argumentasinya). Mendengar interupsi perempuan itu, Umar ra kemudian berkata,"Anda benar, Umar salah". Itulah bukti bahwa ketika islam diterapkan maka pemerintahannya tidak diktator, justru malah rakyat harus mengawasi supaya aturan islam tetap dilaksanakan..
  Tugas ma'mum yang terakhir adalah mengganti imam jika imamnya batal. Tarohlah misalkan imam kentut ketika shalat, maka ma'mum yang berada di belakang imam dan mengetahui bahwa imam batal harus maju menggantikan imam. Makanya yang berdiri di belakang imam haruslah orang yang faham tentang hukum-hukum shalat. Jangan sampe yang berada di belakang imam adalah anak-anak yang tidak tau tentang hukum-hukum shalat..
  Itulah hikmah yang bisa diraih  atau bisa dipelajari dari shalat berjama'ah. Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi dan memotivasi kita untuk menggali 'ilmu-'ilmu Allah yang sedemikian luasnya..

sumber  : http://atmand.multiply.com

0 komentar

Posting Komentar