Pages

19.11.09

Pawai Ta'aruf di Kaliwungu

Bulan Ruwah adalah bulan musim pawai Ta’aruf yang berlangsung di Kota Kaliwungu. Kota Kaliwungu adalah sebuah kota kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Kendal Jawa Tengah dengan jumlah penduduknya sekitar 110.000 jiwa. Kaliwungu merupakan kota yang terletak disebelah Barat Kota Semarang. Kota ini merupakan kota pusat penyebaran Agama Islam di daerah Kendal, Semarang dan sekitarnya, sehingga Kaliwungu sering disebut sebagai Kota Santri karena banyaknya pesantren yang ada di kota ini. Kaliwungu juga merupakan pusat perkembangan kebudayaan di Kabupaten Kendal karena pada jaman dahulu Kaliwungu merupakan Ibukota Kabupaten Kendal.

Pawai Ta’aruf di Kota Kaliwungu adalah suatu kegiatan parade untuk mengarak siswa madrasah yang baru di wisuda. Pawai Ta’aruf tidak saja melibatkan siswa yang di wisuda, tetapi banyak menampilkan banyak atraksi budaya yang di tampilkan oleh para peserta pawai. Siswa yang diwisuda biasanya berada pada baris paling depan dan diikutin dengan berbagai macam pertunjukan. Kegiatan Pawai Ta’aruf selalu menyedot perhatian banyak warga Kota Kaliwungu untuk menonton pawai dari pinggir jalan yang dilalui pawai. Pawai biasanya dilaksanakan pada waktu sore hari antara jam 16.00 – 17.00 WIB. Kegiatan pawai selalu diadakan pada bulan Ruwah (bulan sebelum memasuki bulan Ramandhan), karena pada bulan ini adalah bulan kelulusan dan kenaikan para siswa-siswi sekolah madrasah (sekolah Islam sore hari) yang tersebar diseantero Kota Kaliwungu.

Atraksi peserta yang paling banyak menyedot perhatian penonton adalah marching band dan marching blek. Marching blek adalah suatu grup marching band yang mengunakan peralatan yang terbuat dari kaleng dan peralatan bekas lainnya. Dengan peralatan yang sederhana mereka mampu menampilkan suatu harmonisasi nada yang tidak kalah dengan suara marching band yang memakai peralatan modern. Selain keunikan peralatannya, konstum anggota marching blek cukup unik karena mereka mengunakan kostum bermotif badut. Setiap ada kegiatan pawai di kota ini selalu berdampak pada kemacetan Jalan Raya Kaliwungu, untungnya pemerintah telah membangun jalan Lingkar Kaliwungu sehingga kemacetan tidak terlalu parah lagi. Dahulu sebelum ada jalan lingkar kemacetan di Kota Kaliwungu bila ada kegiatan-kegiatan besar di kota ini bisa sampai di Kota Semarang panjang antrean kendaraannya.

Di kota kaliwungu terdapat puluhan sekolah madrasah, sehingga kegiataan pawai ta’aruf berlangsung sangat sering. Pada bulan Ruwah ini, kegiatan pawai diselengarahan hampir setiap tiga hari sekali, bahkan kadang-kadang dalam sehari ada lima kelompok pawai Ta’aruf. Seandainya kegiatan pawai ta’aruf lebih dipromosikan dan dikemas secara baik mungkin bisa menjadi salah satu atraksi pariwisata di Kota Kaliwungu. Selama ini Kota Kaliwungu baru menjadi tujuan wisata ziarah ke makan tokoh agama Islam yang ada di bukit sebelah selatan pusat kota. Apalagi kegiatan pawai di kota Kaliwungu tergolong sering, hampir setiap bulannya ada kegiatan pawai. Setiap ada hari besar Agama Islam dan Negara hampir selalu dimeriahkan dengan kegiatan pawai.

Selain kegiatan pawai, setiap sekolah pada saat kelulusan juga diadakan kegiatan malam Imtihan. Imtihan adalah suatu kegiatan kesenian yang ditampilkan oleh para murid madrasah di sekolah masing-masing. Imtihan merupakan semacam kegiatan malam perpisahan untuk para siswa-siswi yang telah menyelesaikan masa study-nya. Biasanya kesenian yang ditampilkan adalah kesenian-kesenian yang bernafaskan Islam.

Potensi pawai di Kota Kaliwungu sampai saat ini belum dijadikan sebagai salah satu program yang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Kendal. Padahal hal tersebut seandainya dikembangkan sebagai salah satu tujuan pariwisata di Kab. Kendal akan memberikan income yang tidak sedikit untuk daerah. Kota Kaliwungu saat ini telah terkenal sebagai Kota Santri dan Kota Kartun, hal ini karena banyaknya Ponpes dan seniman kartun yang tergabung dalam kelompok Kokkang. Prestasi yang telah diukir para Kartunis Kaliwungu sudah mendapatkan pengakuan dari Dunia Internasional karena seringnya memenangi berbagai lomba kartun di tingkat dunia. Sehingaa pernah ada yang menyebut bahwa Museum Kartun Indonesia boleh di Bali tetapi Ibukota Kartun Indonesia tetap di Kota Kaliwungu. Namun mengingat potensi kegiatan pawai yang sangat sering dilaksanakan di kota ini, tidak salah kiranya bila sebutan untuk Kota Kaliwungu menjadi satu lagi yaitu sebagai Kota Pawai. Tanggal 19-21 Agustus 2009, setiap sore kota Kaliwungu akan diramaikan oleh kegiatan pawai yang menampilkan banyak kesenian tradisional setempat. Pada hari terakhir selain adanya pawai, di Kota Kaliwungu juga akan diadakan Pesta Jajanan Tradisional Kaliwungu yang diselengarakan di halaman parker Masjid Besar Al Mutaqim. Rangkaian kegiatan pada hari terakhir adalah kegiatan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramandhan, atau lebih sering disebut dengan istilah Dugderan.

sumber : http://www.kabarindonesia.com

0 komentar

Posting Komentar