Pages

9.11.09

Solusi buka warnet dengan mudah dan murah

Solusi buka warnet dengan mudah dan murah.....!!!!


Karena perusahaan tempatku bekerja merupakan salah satu ISP dan memiliki beberapa pelanggan warnet, aku cukup mengerti kendala-kendala yang mereka hadapi. Untuk mendapatkan tingkat kelayakan bisnis yang wajar, maka memang harus dimulai dari 8-10 layar (kurang lebih 30 jutaan yah ?). Biaya operasional yang meliputi bandwidth, listrik dan gaji operator – dimana operator juga harus cukup mengerti sedikit masalah jaringan dan pengoperasian billing. Ditambah lagi kualitas bandwidth yang belum seragam dari setiap ISP. Dari pengalamanku dengan para warnet, bandwidth justru habis dipakai oleh operator ! Akibatnya pemilik warnet merasa kualitas bandwidth-nya kurang melulu sehingga harus up-garde lagi, up-grade lagi.

Profil pengusaha warnet saat ini kebanyakan adalah:

* Kalangan yang cukup mengerti dunia informatika (orang awam masih menganggap usaha warnet itu rumit dan canggih, seperti tetanggaku tadi)
* Mempunyai modal yang cukup kuat (orang awam beranggapan bahwa usaha warnet itu beresiko tinggi karena mahal)
* Lokasi harus ditempat strategis, seperti dekat sekolah, kampus atau perkantoran

Kalau diatas tadi aku sempat menyebutkan bahwa tempatku bekerja adalah sebuah ISP, pada dasarnya tidak hanya ISP, tapi karena kami juga memiliki divisi telekomunikasi dan divisi manufacturing, maka kami berusaha untuk menyederhanakan konsep warnet yang dianggap rumit dan mahal oleh kalangan awam tadi.
Pertama, divisi manufacturing kami membuat sebuah perangkat yang diberi nama Q-OSK Net Billing system yang berfungsi untuk menggantikan PC Router dan Billing system. Dengan demikian, setiap PC dapat dioptimumkan untuk menghasilkan uang, tidak lagi pasif sebagai tool bagi sang operator / admin. Cara penggunaannya sangat mudah, semudah mengoperasikan wartel B tadi, sehingga tidak diperlukan orang yang mengerti router.

Kedua, bagian R&D divisi IT kami membuat konsep pendistribusian bandwidth secara proporsional sehingga memungkinkan bandwidth terdistribusi secara mandiri kemasing-masing PC, sehingga tidak memerlukan bantuan router.

Dengan kedua solusi tersebut, kami berusaha untuk menghadirkan konsep warnet yang lebih sederhana dan menguntungkan. Kami sebut sederhana karena cara pengoperasian yang mudah dan tidak memerlukan SDM yang ‘canggih’. Sedangkan yang namanya menguntungkan sih sudah pasti, bagaimana tidak:

* Biaya bandwidth yang kami kenakan adalah Rp. 275.000,- per komputer per bulan atau setara dengan Rp. 9.200,- per hari (untuk kecepatan up-to-256 kbps per komputer)
* Biaya pemakaian akses internet yang diberlakukan di warnet rata-rata Rp. 3.000 – Rp. 5.000 per jam
* Break-even operasional bandwidth per komputer cukup dari pemakaian 2-3 jam per hari !
* Berapapun pembayaran dari pelanggan untuk selanjutnya merupakan laba kotor penjualan

Dengan solusi tersebut, mudah-mudahan orang-orang seperti tetanggaku dapat melebarkan usahanya dengan berbisnis warnet. Sampai tahun 2005 saja baru tercatat 4000 warnet di Indonesia, dengan demikian pada tahun 2015 nanti diperlukan sekitar 75.000 warnet untuk memenuhi kebutuhan akses informasi sekitar 250 juta penduduk Indonesia.

sumber : /thezoostation.wordpress.com

0 komentar

Posting Komentar